Jumat, 28 September 2012

Metode Jalur Kritis (Critical Path Method) dan Precedence Diagramming Method (PDM)



2.1 Work Breakdown Structure
Langkah pertama untuk membuat suatau rangkain logika dari aktivitas-aktivitas suatau proyek adalah melakukan pendetailan aktivitas dan rangkain kerjanya atau lebih dikenal dengan work breakdown structure (WBS)

WBS (Work Breakdown Structure)

Work Break Down Structure:
Membagi Aktifitas pekerjaan dalam level yang berjenjang.
Level 1: Aktifitas Pekerjaan merupakan major aktivitas dari suatu proyek
Level 2: Uraian Aktifitas Pekerjaan dari Major Aktifitas Proyek
Level 3.: Uraian dari Aktifitas pekerjaan di Level 2

2.2 Critical Path Method (Metode Jaringan Kritis)

Hubungan antar aktivitas dapat menggunakan hubungan successor, jaringan aktivitas aktivitas merupakan rangkaian, berdasarkan aktivitas yang mendahuluinya (yang ada didepan) atau dapat juga menggunakan hubungan predecessor, aktivitas yang mengikutinya (yang ada dibelakangnya) .

Sebagai Contoh: Pasang Pondasi Batu Kali:

Berdasar Successor
No       Aktivitas                                             Successor 
1          Galian Tanah                           2          Pasang Pasir Urug      
2          Pasang Pasir Urug                   3          Pasang Batu Kosong
3          Pasang Batu Kosong               4          Pasang Batu Kali Pondasi
4          Pasang Batu Kali Pondasi       5          Pasang Ring Balk (sloof)
5          Pasang Ring Balk (sloof)       

Berdasar Predecessor
No       Aktivitas                                             Predecessor 
1          Galian Tanah                                                  
2          Pasang Pasir Urug                   1          Galian Tanah
3          Pasang Batu Kosong               2          Pasang Pasir Urug
4          Pasang Batu Kali Pondasi       3          Pasang Batu Kosong
5          Pasang Ring Balk (sloof)        4          Pasang Batu Kali Pondasi


Setelah rangkain aktivitas dirangkai dalam suatu susunan aktivitas yang logis maka perhitungan waktu penyelesaian dapat dilakukan sebagai berikut :

2.3 Menentukan Waktu Penyelesaian

Dalam melakukan perhitungan  waktu penyelesaian suatu proyek dalam suatu rangkaian aktivitas dikenal beberapa istilah:

a)      EET(earliest event time )
      Waktu tercepat terjadinya peristiwa dari suatu aktivitas.

b)     LET (Latest event  time)
      Waktu paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa dari suatu aktivitas.

c)      ES (earliest  start)
      Waktu Mulai paling awal dari aktivitas.

d)     EF (earliest  finish)
      Waktu Selesai paling awal suatu aktivitas.
      EF suatu aktivitas terdahulu = ES aktivitas berikutnya

e)      LS (latest  start)
      Waktu paling lambat aktivitas boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.

f)       LF (latest  finish)
      Waktu paling lambat aktivitas diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek.

g)      t ( duration)
      Durasi waktu yang diperlukan untuk suatu aktivitas .


Cara perhitungan

Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu:
  1. Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
  2.  Waktu tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
  3. Waktu paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES.


Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward pass) dan perhitungan mundur (backward pass).

1.        Forward Pass ( Hitungan Maju )
Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E)

2.        Backward Pass ( Hitungan Mundur )
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).


Contoh Perhitungan dengan menggunakan Metode Jalur Kritis






NO
Aktivitas
Deskripsi
Kegiatan
Durasi



mendahului
Minggu
1
1-2
G

4
2
1-3
D

5
3
1-4
A

10
4
2-5
H
G
12
5
3-5
F
D
9
6
3-6
E
D
20
7
4-6
B
A
2
8
5-7
I
H,F
7
9
6-7
C
B,E
10






Dari Hasil Perhitungan di peroleh hasil sebagai berikut :

Waktu Penyelesaian Proyek    : 35 Minggu
Jalur Kritis                               : 1 - 3 - 6 - 7





            2.4 Precedence Diagramming Method (PDM)

Metode PDM merupakan betuk lanjut dari CPM yang menggunakan rangkaian logika yang sama dengan tambahan hubungan antar aktivitas mengenal hubungan antar aktivitas sebagai berikut:


Finish-to-finish (FF ij): Waktu lag dari hubungan FF ij, aktivitas “I” harus selesai bersamaan atau beberapa waktu (lag) setelah aktifitas “I” selesai, baru aktivitas “J” dapat selesai. 

Start-to-start (SS ij): Waktu lead dari hubungan SS ij, aktivitas “I” harus dimulai bersamaan atau beberapa waktu (lead) sebelum aktivitas “J” dapat dimulai. 

Start-to-finish (SF ij): Waktu lead dari hubungan SF ij, aktivitas “I” dimulai bersamaan atau beberapa waktu (lead) sebelum aktivitas “J” dapat selesai.

 Lead: penambahan waktu pada aktifitas I, terdapat pada hubungan di SS ij dan SF ij.

 Lag: penambahan waktu pada aktifitas I, terdapat pada hubungan di SS ij dan SF ij, yang 
menyebabkan  perlambatan/penundaan (delay) pada  aktivitas J karena harus menunggu “dari” aktivitas 
benar-benar selesai;
Slack (Float): Jumlah waktu yang diijinkan dalam perlambatan suatu proyek dari waktu dimulainya tanpa memperlambat waktu akhir penyelesaian proyek keseluruhan;


Perhitungan Forward And Backward Pass
Forward pass – Earliest Times
  • Seberapa awal aktivitas dapat dimulai? (early start – ES)
  •  Seberapa awal aktivitas dapat diselesaikan? (early finish – EF)
  •  Seberapa awal proyek dapat diselesaikan? (time expected – TE)
  •  Ambil nilai paling besar dari perhitungan forward pass yang menuju suatu aktivitas

Backward pass – Latest Times untuk menghitung float.
  •  Seberapa terlambat aktivitas dapat dimulai? (late start – LS)
  •  Seberapa terlambat aktivitas dapat diselesaikan? (late finish – LF)
  • Berapa lama aktivitas dapat ditunda? (slack or float – SL)
  • Ambil nilai paling kecil dari perhitungan backward pass yang menuju suatau aktivitas.


Contoh Perhitungan dengan menggunakan Metode Jaur Kritis







NO
Aktivitas
Durasi
Aktivitas





Mendahului
LEAD
LAG


Hari



1
Cast Beam
25



2
Prestress Beam
14
1
SS
FF,5 Hari
3
Place Beam
7
2

FS













Hasil Perhitungan sebagai berikut :

Waktu Penyelesaian Proyek    : 37 Hari
Jalur Kritis                               : 1 -  3






14 komentar:

  1. bisa minta alamat email bapa, karna saya ada kesulitan cara membuat CPM dan mohon solusi bapa?
    file tidak bisa saya lampirkan ke blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Email saya agsantanu@yahoo.com.......,silahkan kalau saya bisa bantu

      Hapus
  2. saya masing kurang mengerti dengan yang PDM, bagaimana langkah menyelesaikan PDM dimana soal sama dengan CPM ya?

    BalasHapus
  3. PDM dan CPM bedanya di leg dan leadnya.......,kalau soalnya sama hasolnya akan sama..........

    BalasHapus
  4. Perhitungan dengan CPM tidak menggunakan leg dan lead........sedangkan PDM harus memperhitungkan Lead dan Lagnya.............,kalau soalnya sama dan lead=0 dan lag=0 maka hasilnya pasti sama dengan cara CPM......

    BalasHapus
  5. saya masih bingung dengan maksud perhitungan CPM.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perhitungan CPM adalah cara yg paling mudah dan sederhana...........,cara cpm dapat menunjukkan jalur aktivitas berurutan dan terpanjang yg harus diselesaikan tepat waktu,jika tidak maka schedule proyek secara keseluruhan akan terlambat................,cara perhitungannya sederhana seperti contoh diatas,hanya yg membingungkan pada saat percabangannya.....,tapi itu n
      hanay perlu latihan bebrapa soal saja pasti sudah dapat dimengerti.......,jauh lebih mudah daripada mekanika teknik

      Hapus
    2. maksud hanay.......hanya perlu latihan......

      Hapus
  6. Saya masih kurang ngerti tentang CPM, saya bisa tanya ke email bpk, karna saya ada kesulitan dalam mengerjakan CPM ? Mohon bantuannya. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh saja......tapi contoh yg diatas adalah cara palaing sederhana untuk memahaminya.....

      Hapus
  7. materi yang bermanfaat. maaf pak, apakah bapak punya referensi buku mengenai CPM ini? karena saya cari di beberapa buku hanya membahas sedikit mengenai CPM. mohon bantuannya. terima kasih

    BalasHapus
  8. halo pak. Saya masih bingung jika dengan penggunaann Lag, perhitungannya gmn ya ?

    BalasHapus
  9. Bagaimana cara gampang kita bisa membuat pola cpm.soalnya sering bersalaman

    BalasHapus
  10. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
    Casino Address, 777 Casino Drive, Cherokee, NC 사천 출장마사지 28719, 포천 출장안마 28719, United States. Directions titanium tubing to Harrah's Cherokee Casino & Hotel, located 동해 출장안마 in 경산 출장안마 the area

    BalasHapus